24 C
id

DPRD Sarankan Pemprov NTB Fokus Tingkatkan Sektor Riil Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Keterangan Foto: Anggota DPRD NTB, M Naship Ikroman.



iteNTB- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat, meminta pemerintah provinsi untuk fokus meningkatkan sektor riil seperti pertanian dan pariwisata dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi, sehingga tidak lagi terus-terusan bergantung pada sektor pertambangan mineral.

Anggota Komisi III Bidang Keuangan dan Perbankan DPRD NTB, M Nashib Ikroman mengakui bahwa selama ini dominasi sektor tambang dalam struktur pertumbuhan ekonomi NTB. Meski begitu, ia menilai, sektor tambang khususnya ekspor konsentrat, tidak mencerminkan ekonomi riil masyarakat NTB.

"Kalau mau melihat ekonomi riil, sektor tambang seharusnya dikeluarkan. Khususnya nilai ekspor konsentrat atau produk tambang lainnya," ujarnya di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan secara riil sektor yang mendorong ekonomi NTB, adalah sektor pertanian dalam arti luas, pariwisata, dan sektor perdagangan.

"Oleh karena itu, jika sektor tambang dikeluarkan, angka pertumbuhan ekonomi NTB di atas 5 persen," kata Nashib Ikroman.

Namun demikian, sebagai wakil rakyat, dirinya juga perlu mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB bersama Badan Pusat Statistik (BPS) harus memiliki persepsi yang sama dalam memandang pertumbuhan ekonomi. Terutama, terkait pentingnya konsistensi dalam menilai kontribusi sektor tambang terhadap ekonomi daerah.

"Kita juga harus "fair" dalam cara pandang soal pertumbuhan ekonomi NTB. Jangan sampai, di saat tambang sedang tinggi, sektor tambang dimasukkan untuk tujuan pencitraan. Tetapi disaat sektor tambang rendah, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, sektor tambang dikeluarkan, supaya angkanya bagus," katanya.

Diketahui pertumbuhan ekonomi NTB pada Triwulan I-2025 mengalami kontraksi signifikan. Berdasarkan data BPS NTB, ekonomi provinsi ini tercatat mengalami penurunan sebesar 2,32 persen dibandingkan Triwulan IV-2024 (quarter to quarter/q-to-q).

Secara tahunan (year on year/y-on-y), ekonomi NTB juga mengalami kontraksi sebesar 1,47 persen.
Namun, jika sektor tambang dikeluarkan dari perhitungan, ekonomi NTB justru mencatat pertumbuhan positif. Tanpa sektor tambang, pertumbuhan ekonomi NTB pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 0,95 persen (q-to-q) dan 5,57 persen (y-on-y).

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4