24 C
id

Tata Kelola dan Keselamatan Gunung Rinjani Ditargetkan Seperti di Alpen dan Himalaya

Keterangan Foto: Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal

iteNTB- Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal menargetkan tata kelola pendakian di Gunung Rinjani bisa berkelas dunia seperti yang ada di Pegunungan Alpen di Eropa dan Himalaya di Nepal.

Hal ini disampaikan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat membuka pelatihan penyelamatan "Rinjani Resque Vertical Evacuation" yang diikuti komunitas pendaki, relawan, guide, dan porter di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Kamis.

Gubernur menegaskan pemerintah provinsi bersama instansi terkait mulai Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, BTNGR, Basarnas, TNI/Polri dan seluruh pihak memiliki komitmen yang sama bagaimana menata kelola pendakian di Gunung Rinjani bisa lebih baik.

"Ujung dari kegiatan ini bagaimana menjadikan tata kelola Rinjani ini sebagai destinasi pendakian berkelas dunia. Itu target kita," ujarnya.

Menurut Gubernur NTB, sudah saatnya standar tata kelola pendakian di destinasi wisata Rinjani harus berstandar internasional. Dia pun berharap standar tata kelola, termasuk penyelamatan di Gunung Rinjani bisa seperti di Pegunungan Alpen Eropa dan Himalaya di Nepal.

"Kelas Rinjani ini sudah harus sama dengan standar di Alpen, Nepal dan tempat-tempat berkelas dunia lainnya," tegas Miq Iqbal sapaan karib Gubernur NTB,

Untuk itu kata dia, ada tiga hal penting yang perlu dilakukan dalam membenahi tata kelola pendakian Rinjani menjadi lebih baik. Yang utama berkaitan dengan standar pelayanan, pengamanan dan penyelamatan. Tigal hal penting itu, sebut gubernur, yakni pertama memberikan pelatihan penyelamatan pada guide, porter, dengan instruktur profesional bersetivikasi internasional yang berakhir dengan pemberian sertifikat internasional.

"Pesan yang ingin kita sampaikan dari pelatihan ini, para pendaki dan penggemar pendakian di luar negeri akan melihat penyelamatan di Rinjani sudah internasional, sehingga saat pulang dari sini kembali ke negaranya bercerita, Rinjani pengamamananya sudah standar dunia sehingga semakin banyak orang datang ke Rinjani," ucapnya.

Kedua, yakni kolaborasi antar semua pihak. Hal ini menjadi penting untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani. Salah satunya, mengajak pihak di luar pemerintah seperti Consina dan Arai yang membantu pemasangan signage (sistem tanda visual atau rambu- rambu) disepanjang jalur pendakian sampai ke puncak Rinjani.

"Selama ini tidak ada kita akan pasang (signage)," ujar Miq Iqbal.

Kemudian ketiga, menyiapkan fasilitas dan peralatan evakuasi berstandar internasional yang akan diletakkan dilokasi yang tidak jauh dari zona rawan pendakian. Yang memungkinkan setiap tim penyelamat atau siapapun yang telah memiliki lisensi dibidang vertical rescue dapat memanfaatkan fasilitas itu untuk mendukung misi kedaruratan.

"Kalau terjadi situasi kecelakaan akan lebih mudah menurunkan tim ke lokasi ke depzone-depzone d sekitar Rinjani. Jadi itu tiga langkah kita membenahi tata kelola pendakian Rinjani," imbuhnya.

Lebih lanjut Miq Iqbal, menambahkan dari tiga hal penting yang dilakukan untuk membenahi tata kelola Rinjani ini
menggunakan biaya dari pemerintah, melainkan gotong royong dari seluruh pihak swasta serta pemangku kebijakan. Bahkan selain tiga fokus utama tersebut, Pemprov NTB juga telah menyiapkan langkah-langkah pembenahan untuk mengatasi persoalan sampah, asuransi dan sebagainya.

"Jadi harapan kita tahun depan penyelenggaraan pembukaan pendakian sudah jauh lebih baik dari tahun ini. Termasuk pengelolaan sampah, asuransi dan sebagainya kita coba tata ulang semua," tandas Gubernur NTB.


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4