Tiga Desa di NTB Jadi Percontohan Koperasi Merah Putih
![]() |
Keterangan Foto: Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Koperasi Merah Putih dilihat melalui dari di Desa Kekeringan, Lombok Barat, Senin (21/7/2025). |
iteNTB- Gubernur Lalu Muhamad Iqbal mengatakan ada tiga desa yang menjadi model koperasi desa/kelurahan merah putih di Nusa Tenggara Barat.
"Kita perlu tiga model dulu, supaya desa-desa dan kelurahan lain bisa mencontoh," kata Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat menghadiri peluncuran koperasi desa/kelurahan merah putih oleh Presiden Prabowo Subianto secara daring di Desa Kekiri, Kabupaten Lombok Barat, Senin.
Ia menyebutkan tiga desa itu di antaranya koperasi Desa Kekeri di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, yang sudah menjalin mitra dengan berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pengadaan pupuk, gas, transaksi perbankan melalui agen, serta mengelola bisnis mebel dan peternakan ayam.
Selanjutnya Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Wilayah desa yang berhadapan langsung dengan laut memungkinkan bagi koperasi untuk mendanai dan mengelola usaha perikanan tangkap dan budidaya.
Kemudian Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Wilayah desa yang berada persis di kaki Gunung Rinjani itu punya potensi pertanian sehingga usaha yang berkembang di sana adalah gudang, gerai sembako, maupun klinik, termasuk pariwisata.
"Mudah-mudahan dengan tiga koperasi percontohan ini jadi model buat koperasi desa/kelurahan yang lain. Karena kita ingin percepatan kita ciptakan pondasinya dulu dan tiga ini yang menjadi pondasi awal bagi yang lain," ujarnya.
Menurut Iqbal, agar program koperasi desa/kelurahan merah putih ini berjalan baik. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota akan turun menjadi pendamping desa.
"Pada intinya nanti di pendampingan yang kita perkuat, nanti kepala dinas provinsi dan kepala dinas kabupaten/kota jadi pendampingnya, sehingga koperasi desa/kelurahan merah putih ini bisa berjalan bagus," terang Iqbal.
Disinggung terkait dukungan pemerintah daerah terkait koperasi desa/kelurahan merah putih ini, Iqbal, mengatakan pihaknya menunggu arahan dari pemerintah pusat seperti apa model bisnisnya. Namun, katanya untuk NTB secara kelembagaan sudah terbentuk di 1.166 desa/kelurahan.
"Jadi tantangannya adalah bagaimana mengidentifikasi potensi lokal yang dimiliki oleh masing-masing desa/kelurahan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Ahmad Masyhuri mengatakan tiga koperasi desa/kelurahan merah putih yang menjadi model di NTB ini termasuk di dalam 108 koperasi desa/kelurahan merah putih yang sudah siap di Indonesia dari 80.081 koperasi desa/kelurahan merah putih yang telah di luncurkan Presiden Prabowo Subianto di Klaten Jawa Tengah.
"Peluncuran ini adalah sebagai tanda bahwa kita sudah mulai mengoperasikan koperasi desa/kelurahan merah putih," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah provinsi (pemprov) bersama pemerintah kabupaten/kota oleh pemerintah pusat diberi target sampai akhir tahun seluruh koperasi desa/kelurahan merah putih yang sudah terbentuk kelembagaannya harus sudah beroperasi secara pemuh.
"Memang ini jadi tantangan berat untuk bisa mengoperasikan 1.166 koperasi merah putih dengan jangka waktu 6 bulan. Tapi kami menargetkan sampai Oktober ada 106 desa yang masuk miskin ekstrem yang diprioritaskan bisa beroperasi," ucap Masyhuri.
Lebih lanjut, Masyhuri menepis kehadiran koperasi desa/kelurahan merah putih ini akan mematikan usaha kecil. Namun, justru kehadirannya bisa bersinergi dengan usaha kecil yang ujungnya menguntungkan masyarakat.
"Jadi, nggak ada koperasi merah putih mematikan usaha kecil. Justru ini menguntungkan buat masyarakat, karena masyarakat bisa bermitra langsung tanpa ada monopoli. Karena koperasi ini milik masyarakat," katanya.
Posting Komentar