Berita
BUMD
DPRD NTB
Headline
iteNTB - Anggota Komisi III Bidang Keuangan dan Perbankan DPRD Nusa Tenggara Barat, Muhammad Aminurlah mengingatkan rencana
Gubernur Lalu Muhamad Iqbal yang ingin membentuk BUMD baru harus betul-betul berorientasi sebesar-besarnya pada kesejahteraan rakyat setempat.
"Jadi ide gubernur ini bagus dan perlu di dukung semua pihak. Tapi perlu diskusikan dulu, apakah secara ekonomi menguntungkan atau tidak untuk masyarakat NTB. Kalau tidak, buat apa didirikan," ujarnya di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan secara pertumbuhan ekonomi, Provinsi NTB masih menggantungkan pada tiga sektor, yakni pertanian, pertambangan dan perdagangan. Namun, secara mata pencarian masyarakat NTB lebih banyak bergerak di sektor pertanian dan nelayan, sehingga rencana membentuk BUMD baru di bidang investasi itu harus tertuju atau menyentuh pada pertanian dan nelayan.
"Kantong-kantong kemiskinan ini terbanyak ada di petani dan nelayan, sehingga kalau ingin mengentaskan kemiskinan maka yang perlu di sentuh pertama itu adalah petani dan nelayan. Kalau nggak, jangan bermimpi mengurangi angka kemiskinan kalau kita tidak bisa atasi itu," tegas politisi dari daerah pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu itu.
Menurut dia, ide membentuk BUMD itu harus benar-benar untuk kemakmuran rakyat dan memberikan keuntungan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga dari keberadaan BUMD tersebut hasilnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat NTB.
"Intinya bangun BUMD itu yang sehat dan profesional. Artinya sehat secara pendapatan dan penempatan orang-orangnya harus memiliki kompetensi dan prefesional," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi NTB sepanjang tahun 2024 mencapai 5,30 persen secara kuartal ke kuartal yang ditopang oleh sektor pertambangan. Tanpa tambang, angka pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 3,87 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi NTB di triwulan III 2024, mencapai 7,32 persen. Namun, saat triwulan IV 2024 mengalami penurunan baik dengan tambang maupun tanpa tambang yang membuat laju pertumbuhan ekonomi tergerus ke bawah.
BPS melaporkan sebagian besar lapangan usaha di NTB tumbuh positif secara tahunan pada triwulan IV 2024. Pertanian, pertambangan dan perdagangan adalah tiga sektor dengan andil terbesar terhadap pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB) yang masing-masing sebesar 20 persen, 19 persen, dan 14 persen.
Diketahui Gubernur, Lalu Muhamad Iqbal ingin membentuk BUMD baru. BUMD baru ini bernama NTB Capital yang bergerak di sektor investasi, sehingga ke depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB hanya memiliki dua BUMD.
Pertama, Bank NTB Syariah akan menjadi holding semua bisnis keuangan dengan integrasi vertikal termasuk BPR Syariah, Jamkrida dan lainnya.
Kedua, NTB Capital diniatkan menjadi perusahaan investasi. NTB Capital rencana akan melakukan penanaman saham 10 persen untuk memperoleh keuntungan.
"Jadi dia tidak punya bisnis sendiri, tetapi dia investasi," terang Iqbal.
Iqbal menegaskan NTB Capital rencananya akan mulai di 2026 mendatang. Ia juga akan memastikan pengelolanya adalah orang-orang profesional.
"Mulai investasi tahun depan dan kita pastikan bahwa ini akan dikelola oleh orang-orang profesional begitu," katanya.
DPRD NTB Ingatkan BUMD Baru Harus Menguntungkan Buat Rakyat
![]() |
Keterangan Foto: Kantor DPRD NTB di Jalan Udayana, Kota Mataram. |
iteNTB - Anggota Komisi III Bidang Keuangan dan Perbankan DPRD Nusa Tenggara Barat, Muhammad Aminurlah mengingatkan rencana
Gubernur Lalu Muhamad Iqbal yang ingin membentuk BUMD baru harus betul-betul berorientasi sebesar-besarnya pada kesejahteraan rakyat setempat.
"Jadi ide gubernur ini bagus dan perlu di dukung semua pihak. Tapi perlu diskusikan dulu, apakah secara ekonomi menguntungkan atau tidak untuk masyarakat NTB. Kalau tidak, buat apa didirikan," ujarnya di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan secara pertumbuhan ekonomi, Provinsi NTB masih menggantungkan pada tiga sektor, yakni pertanian, pertambangan dan perdagangan. Namun, secara mata pencarian masyarakat NTB lebih banyak bergerak di sektor pertanian dan nelayan, sehingga rencana membentuk BUMD baru di bidang investasi itu harus tertuju atau menyentuh pada pertanian dan nelayan.
"Kantong-kantong kemiskinan ini terbanyak ada di petani dan nelayan, sehingga kalau ingin mengentaskan kemiskinan maka yang perlu di sentuh pertama itu adalah petani dan nelayan. Kalau nggak, jangan bermimpi mengurangi angka kemiskinan kalau kita tidak bisa atasi itu," tegas politisi dari daerah pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu itu.
Menurut dia, ide membentuk BUMD itu harus benar-benar untuk kemakmuran rakyat dan memberikan keuntungan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga dari keberadaan BUMD tersebut hasilnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat NTB.
"Intinya bangun BUMD itu yang sehat dan profesional. Artinya sehat secara pendapatan dan penempatan orang-orangnya harus memiliki kompetensi dan prefesional," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi NTB sepanjang tahun 2024 mencapai 5,30 persen secara kuartal ke kuartal yang ditopang oleh sektor pertambangan. Tanpa tambang, angka pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 3,87 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi NTB di triwulan III 2024, mencapai 7,32 persen. Namun, saat triwulan IV 2024 mengalami penurunan baik dengan tambang maupun tanpa tambang yang membuat laju pertumbuhan ekonomi tergerus ke bawah.
BPS melaporkan sebagian besar lapangan usaha di NTB tumbuh positif secara tahunan pada triwulan IV 2024. Pertanian, pertambangan dan perdagangan adalah tiga sektor dengan andil terbesar terhadap pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB) yang masing-masing sebesar 20 persen, 19 persen, dan 14 persen.
Diketahui Gubernur, Lalu Muhamad Iqbal ingin membentuk BUMD baru. BUMD baru ini bernama NTB Capital yang bergerak di sektor investasi, sehingga ke depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB hanya memiliki dua BUMD.
Pertama, Bank NTB Syariah akan menjadi holding semua bisnis keuangan dengan integrasi vertikal termasuk BPR Syariah, Jamkrida dan lainnya.
Kedua, NTB Capital diniatkan menjadi perusahaan investasi. NTB Capital rencana akan melakukan penanaman saham 10 persen untuk memperoleh keuntungan.
"Jadi dia tidak punya bisnis sendiri, tetapi dia investasi," terang Iqbal.
Iqbal menegaskan NTB Capital rencananya akan mulai di 2026 mendatang. Ia juga akan memastikan pengelolanya adalah orang-orang profesional.
"Mulai investasi tahun depan dan kita pastikan bahwa ini akan dikelola oleh orang-orang profesional begitu," katanya.
Posting Komentar