24 C
id

Walhi NTB Desak Pemerintah Normalisasi Sungai Pasca Banjir Landa Mataram

Keterangan Foto: Direktur Walhi NTB, Amri Nuryadin.


iteNTB- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong Pemerintah Kota Mataram memperbaiki ekologi sungai setempat guna mencegah terulangnya kembali bencana banjir yang melanda wilayah itu pada Minggu (6/7).

Direktur Walhi NTB Amri Nuryadin mengatakan pembangunan di Mataram selama ini tidak mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dalam menyusun tata ruang di bantaran sungai. Hal ini lah yang diduga menjadi penyebab utama banjir yang terjadi pada Minggu kemarin.

"Kita tahu di daerah aliran sungai di Mataram terjadi penyempitan sangat luar biasa mulai huku hingga hilir. Bahkan banyak bangunan yang ada di tepian sungai itu tidak ditertibkan dan tidak ditegakkan hukum," ujar Amri di Kantor Walhi NTB di Mataram, Selasa.

Amri mengaku melihat selama ini pemerintah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat tidak memperhatikan daerah bantaran sungai sehingga,m peristiwa banjir yang menerjang enam kecamatan di Mataram itu bukan hanya disebabkan oleh intensitas hujan tinggi tetapi terjadi karena adanya penyempitan sungai dan tumpukan sampah.

"Kami kira pemerintah harus segera mereview dan mengevaluasi ekologi seluruh sungai di Mataram. Harus dilakukan perbaikan-perbaikan dan juga upaya normalisasi agar sesuai dengan fungsinya untuk mengalirkan air ke laut," tegasnya.

Selain melakukan normalisasi aliran sungai, Amri juga mendesak Pemerintah Kota Mataram dan Lombok Barat melakukan persiapan mitigasi kebencanaan di daerah bantaran sungai agar banjir tidak terulang kembali.

"Setidaknya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini meskipun ada dua orang meninggal akibat tersengat aliran listrik dari informasi yang kita terima," ujarnya.

Tiga sungai yang perlu dilakukan normalisasi di Mataram dan Lombok Barat seperti Sungai Ancar yang ada di dekatqla Universitas Mataram, Sungai Jangkuk di Kelurahan Dasan Agung, dan Sungai Unus di Pantai Loang Baloq.

"Ketiga sungai ini perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Kalau tidak diperbaiki ke depan bukan tidak lagi terjadi banjir seperti yang terjadi pada hari Minggu kemarin," katanya.

Sebelumnya, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan ada tiga masalah utama yang menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram. Tiga masalah itu, adalah pendangkalan sungai, sampah, dan jembatan-jembatan yang berada di sepanjang aliran sungai masih terlalu rendah.

"Banyak di antara sungai-sungai itu endapan tinggi. Contoh, saat tadi malam saya meninjau Kelurahan Kekalik yang keluar itu pasir semua dan lumpur," ujarnya saat meninjau sejumlah kantor-kantor OPD Pemprov NTB yang masih tergenangi air di Majapahit Kota Mataram, Senin (7/7).

Selain persoalan pendangkalan sungai, menurut Iqbal, banjir yang menggenangi Kota Mataram disebabkan banyaknya sampah yang terbawa aliran air sungai, sehingga menyebabkan aliran air sungai menjadi meluap dan menggenangi rumah-rumah warga dan perkantoran.

"Ini juga ada masalah sampah yang banyak di sungai, sehingga aliran air menjadi tersumbat," ujarnya.

Kemudian, lanjut Iqbal, adalah masalah jembatan. Banyak di antara jembatan-jembatan yang ada di aliran sungai masih terlalu pendek, sehingga ke depan perlu dirubah dengan ditinggikan posisinya.

"Jadi banyak sungai endapannya tinggi, sampah, dan kualitas jembatan. Jadi ada tiga masalah," katanya.


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4