24 C
id

Anggota DPR Muazzim Akbar Sebut Realisasi Pembangunan Dapur MBG di NTB Baru 25 Persen

Keterangan Foto: Anggota DPR RI Muazzim Akbar.


iteNTB- Anggota Komisi IX DPR RI, Muazzim Akbar menyebutkan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nusa Tenggara Barat baru terealisasi 25 persen.

Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten kota di Nusa Tenggara Barat untuk mempercepat pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah setempat.

"Kami berharap dari target 400 SPPG yang didirikan di NTB, paling tidak di 2025 bisa segera direalisasikan," kata Muazzim Akbar saat rapat dengar pendapat antara Komisi IX DPR RI yang dipimpin Ketua Rombongan Komisi IX DPR RI Putih Sari dengan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan instansi vertikal pemerintah di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB di Mataram, Rabu (28/5/2025).

Menurut dia, sebagai program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) ini harus didukung dan disinergikan oleh semua pihak, baik pemerintah daerah, Badan Gizi Nasional, maupun instansi terkait lainnya. Sebab, kata Muzzim, kesuksesan sebuah program tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, melainkan harus melibatkan semua unsur yang ada. Salah satunya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Khusus, BPOM, politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta lembaga itu tidak hanya menunggu.  Tapi harus ikut serta membantu program pemerintah untuk datang ke masing-masing SPPG, secara langsung agar bisa melihat makanan yang akan disajikan pada siswa siswi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti ditemukan ada keracunan makanan dan buah yang sudah berulat.

"Nah hal-hal yang kita dengar ada keracunan makanan tidak boleh ada, makanya antara pemerintah daerah, BPOM, harus bisa bersinergi dengan BGN, supaya hal-hal yang tidak kita inginkan itu bisa tidak terjadi di NTB," terang Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) NTB 2 Pulau Lombok ini.

Muazzim mengatakan untuk NTB sudah ada 400 lebih SPPG yang disiapkan untuk mendukung program MBG. Namun, dari laporan yang diterimanya baru berjalan ada 54 SPPG.

"Artinya, yang sudah terbentuk di NTB hampir 25 persen. Namun, kalau di banding provinsi lain, NTB ini jauh lebih baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Muzzim mengatakan untuk program MBG ini masih diprioritaskan untuk siswa PAUD, TK, SD, SMP dan SMA. Sementara, untuk ibu hamil dan ibu menyusui serta balita masih harus berkoodinasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), supaya program pemberian MBG untuk ibu-ibu hamil, ibu menyusui, dan balita ditangani oleh BKKBN.

"Kenapa, karena untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita ini diserahkan ke Posyandu yang menangani," tandasnya.


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4