Berita
Headline
Internasional
Lombok
olahraga
Paragliding
iteNTB- Sebanyak 47 peserta dari delapan negara dipastikan ikuti kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup (PAWC) di Bukit Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 22 sampai dengan 25 Mei 2025.
Ketua Klub Sky Lancing sekaligus panitia PAWC, Roy Rahmanto mengatakan 47 peserta ini telah memastikan untuk mengikuti PAWC.
"Jumlah peserta awalnya ada 109 orang dari 17 negara, namun yang konfirmasi ikut ada 47 peserta dari 8 negara," ujarnya di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan 47 peserta dari delapan negara ini, berasal dari China, Prancis, Korea Selatan, Arab Saudi, Taiwan, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Ada lima peserta yang mengunakan wild card, dua orang berasal dari NTB, dua dari Bali, dan Sulawesi Tengah 1 orang," kata Roy.
Roy menjelaskan kejuaraan PAWC di Sky Lancing sudah memasuki tahun ketiga sejak dipertama kali dilaksanakan pada tahun 2023, 2024 dan 2025. Ada pun jumlah peserta di tahun pertama di ikuti 63 orang dari 13 negara, tahun kedua 57 peserta dari 13 negara.
"Untuk tahun ini Lombok, Indonesia masuk di seri ke tiga setelah serie 1 di Thailand, serie 2 di Turki, serie 3 di Lombok, serie 4 Jerman dan serie terakhir atau ke-5 di China," ujarnya.
Untuk pertandingan dilaksanakan dalam 8 ronde. Setiap ronde ada penilaian oleh tim juri. Namun, jumlah ronde ini tergantung kondisi cuaca di sekitar arena perlombaan.
"Apabila cuaca nggak bagus maka tidak bisa dilanjutkan sampai ronde 8, karena pernah di awal itu perlombaan hanya sampai ronde 1 tidak bisa dilanjutkan karena faktor cuaca, namun tetap ada juaranya," terang Roy.
Untuk kesiapan lokasi arena, menurut Roy, sudah 100 persen siap. Baik di lokasi take off (lepas landas) pembukaan dan penutupan dan lokasi landing (pendaratan). Termasuk dari sisi kesiapan SDM panitia dan juri sudah sepenuhnya siap.
Sementara itu, Wakil Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) NTB, Letkol TNI AU Lanud Bizam, Burhanudin, menegaskan komitmen organisasi bersama pemerintah daerah mendukung kegiatan olahraga Aero Sport yang kini berkembang di NTB, khususnya paralayang dan paramotor.
"Kami hadir dalam rangka membina potensi olahraga Aero Sport Indonesia untuk dikembangkan dan menjadi atlet. Termasuk mendukung kegiatan sport tourism atau wisata olahraga di NTB," ujarnya.
Ia mengatakan secara potensi olahraga Aero Sport sangat menjanjikan di NTB, baik itu dari sisi atlet dan lokasi, karena menjadi tujuan destinasi wisata.
"Di Lombok Tengah saja kita sudah ada 24 atlet, Bima 10 atlet. Total ada 50-an orang se-NTB," sebut Baharudin.
Oleh karena itu, kehadiran kejuaraan seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan bibit potensial untuk NTB ke depannya. Terlebih lagi di tahun 2028, NTB akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Artinya secara persiapan PON 2028 untuk Aero Sport kita sudah tercukupi dan sudah di lakukan supervisi oleh PB FASI untuk lokasi PON di NTB," katanya.
47 Perserta Dari 8 Negara Ramaikan Kejuaraan Paragliding Internasional di Sky Lancing Lombok
 |
| Keterangan Foto: Paragliding di Sky Lancing Lombok Tengah, NTB. |
iteNTB- Sebanyak 47 peserta dari delapan negara dipastikan ikuti kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup (PAWC) di Bukit Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 22 sampai dengan 25 Mei 2025.
Ketua Klub Sky Lancing sekaligus panitia PAWC, Roy Rahmanto mengatakan 47 peserta ini telah memastikan untuk mengikuti PAWC.
"Jumlah peserta awalnya ada 109 orang dari 17 negara, namun yang konfirmasi ikut ada 47 peserta dari 8 negara," ujarnya di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan 47 peserta dari delapan negara ini, berasal dari China, Prancis, Korea Selatan, Arab Saudi, Taiwan, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Ada lima peserta yang mengunakan wild card, dua orang berasal dari NTB, dua dari Bali, dan Sulawesi Tengah 1 orang," kata Roy.
Roy menjelaskan kejuaraan PAWC di Sky Lancing sudah memasuki tahun ketiga sejak dipertama kali dilaksanakan pada tahun 2023, 2024 dan 2025. Ada pun jumlah peserta di tahun pertama di ikuti 63 orang dari 13 negara, tahun kedua 57 peserta dari 13 negara.
"Untuk tahun ini Lombok, Indonesia masuk di seri ke tiga setelah serie 1 di Thailand, serie 2 di Turki, serie 3 di Lombok, serie 4 Jerman dan serie terakhir atau ke-5 di China," ujarnya.
Untuk pertandingan dilaksanakan dalam 8 ronde. Setiap ronde ada penilaian oleh tim juri. Namun, jumlah ronde ini tergantung kondisi cuaca di sekitar arena perlombaan.
"Apabila cuaca nggak bagus maka tidak bisa dilanjutkan sampai ronde 8, karena pernah di awal itu perlombaan hanya sampai ronde 1 tidak bisa dilanjutkan karena faktor cuaca, namun tetap ada juaranya," terang Roy.
Untuk kesiapan lokasi arena, menurut Roy, sudah 100 persen siap. Baik di lokasi take off (lepas landas) pembukaan dan penutupan dan lokasi landing (pendaratan). Termasuk dari sisi kesiapan SDM panitia dan juri sudah sepenuhnya siap.
Sementara itu, Wakil Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) NTB, Letkol TNI AU Lanud Bizam, Burhanudin, menegaskan komitmen organisasi bersama pemerintah daerah mendukung kegiatan olahraga Aero Sport yang kini berkembang di NTB, khususnya paralayang dan paramotor.
"Kami hadir dalam rangka membina potensi olahraga Aero Sport Indonesia untuk dikembangkan dan menjadi atlet. Termasuk mendukung kegiatan sport tourism atau wisata olahraga di NTB," ujarnya.
Ia mengatakan secara potensi olahraga Aero Sport sangat menjanjikan di NTB, baik itu dari sisi atlet dan lokasi, karena menjadi tujuan destinasi wisata.
"Di Lombok Tengah saja kita sudah ada 24 atlet, Bima 10 atlet. Total ada 50-an orang se-NTB," sebut Baharudin.
Oleh karena itu, kehadiran kejuaraan seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan bibit potensial untuk NTB ke depannya. Terlebih lagi di tahun 2028, NTB akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Artinya secara persiapan PON 2028 untuk Aero Sport kita sudah tercukupi dan sudah di lakukan supervisi oleh PB FASI untuk lokasi PON di NTB," katanya.
Posting Komentar