Berita
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal
Headline
Lombok Timur
NTB
Pemprov NTB
Teluk Ekas
Video Viral Bupati Lombok Timur
iteNTB- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal meminta semua pihak untuk bisa duduk bersama menuntaskan persoalan di Teluk Ekas, Lombok Timur pasca-viralnya video dugaan pengusiran yang dilakukan Bupati Haerul Warisin terhadap sejumlah pemandu selancar dan wisatawan yang terjadi di destinasi wisata di selatan Pulau Lombok itu.
Hal ini disampaikan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal pada wartawan usai penyerahan opini WTP oleh BPK RI pada sidang paripurna di Gedung DPRD NTB di Mataram, Kamis.
Terkait peristiwa tersebut, dirinya telah mengirim Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Lalu Moh Faozal untuk bertemu dan berdiskusi dengan pelaku wisata dan masyarakat di Teluk Ekas untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan.
"Insya Allah kita menemukan jalan keluar yang paling nyaman bagi semua pihak. Semua orang harus terlibat di dalam upaya kita membangun pariwisata NTB ini," ujarnya.
Menurutnya, sebagai pimpinan daerah dirinya sering berkomunikasi dengan Bupati Lombok Timur Haerul Warisin. Untuk itu, dirinya berharap agar kejadian itu tidak terlalu dibesar-besarkan.
"Mungkin karena ini potongan video sehingga tidak lengkap apa yang disampaikan oleh Pak Bupati tapi intinya kita ingin meningkatkan sektor pariwisata, sehingga semua pihak harus dilibatkan," katanya.
Sebelumnya, Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, angkat bicara terkait viralnya video dugaan pengusiran wisatawan yang dibawa oleh sejumlah pemandu selancar (surf guide) asal Lombok Tengah ke wilayah perairan Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur pada Selasa (17/6).
"Jadi saya melihat di WhattsApp grup, kemudian di Facebook, tanggapan orang-orang plus minuslah, itu hal biasa. Karena bagaimana pun tujuan baik dan segala macam perubahan yang kita lakukan pasti ada resikonya. Artinya tidak selamanya perbuatan baik yang kita lakukan akan baik-baik ditangapi oleh orang-orang, terutama yang kurang memahami," ujarnya melalui rekaman video yang diterima wartawan di Mataram, Rabu (18/6).
Namun demikian, kata orang nomor satu di Lombok Timur ini, apa yang dilakukannya tersebut semata-mata untuk melindungi pelaku wisata dan masyarakat setempat. Karena dirinya banyak menerima keluhan dari pelaku wisata setempat, termasuk tamu yang menginap di kawasan Ekas, tidak bisa menikmati aktivitas selancar akibat dominasi wisatawan yang datang dari luar Kabupaten Lombok Timur.
Atas harapan masyarakat dan pelaku wisata tersebit, dirinya mengambil langkah bahwa surf guide dari luar daerah, khususnya dari Lombok Tengah, untuk tidak membawa tamu ke Ekas kecuali para wisatawan tersebut menginap di hotel-hotel yang berada di Lombok Timur.
"Tamu kita sendiri tidak kebagian ombak, hanya jadi penonton. Malah dikuasai orang luar. Ini tentu tidak adil. Jadi kami tidak melarang, kami ingin supaya kawasan itu tertib," tegas Warisin.
Oleh karena itu, melalui kebijakan tersebut diharapkan dapat mengembalikan hak pelaku usaha lokal, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata dan menyejahterakan masyarakat setempat.
"Kita ingin hak pelaku usaha lokal dikembalikan. Ekas harus memberi manfaat bagi masyarakat Lombok Timur," katanya.
Diketahui video Bupati Lombok Timur Khairul Warisin diduga mengusir surf guide yang sedang membawa wisatawan di Pantai Ekas menjadi viral di jagat maya.
Beragam komentar masyarakat terkait aksi Bupati Lombok Timur tersebut. Tidak sedikit yang menyayangkan aksi pengusiran yang dilakukan oleh orang nomor satu di Lombok Timur tersebut.
Polemik di Teluk Ekas, Gubernur NTB Minta Semua Pihak Duduk Bersama
![]() |
Keterangan Foto: Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. |
iteNTB- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal meminta semua pihak untuk bisa duduk bersama menuntaskan persoalan di Teluk Ekas, Lombok Timur pasca-viralnya video dugaan pengusiran yang dilakukan Bupati Haerul Warisin terhadap sejumlah pemandu selancar dan wisatawan yang terjadi di destinasi wisata di selatan Pulau Lombok itu.
Hal ini disampaikan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal pada wartawan usai penyerahan opini WTP oleh BPK RI pada sidang paripurna di Gedung DPRD NTB di Mataram, Kamis.
Terkait peristiwa tersebut, dirinya telah mengirim Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Lalu Moh Faozal untuk bertemu dan berdiskusi dengan pelaku wisata dan masyarakat di Teluk Ekas untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan.
"Insya Allah kita menemukan jalan keluar yang paling nyaman bagi semua pihak. Semua orang harus terlibat di dalam upaya kita membangun pariwisata NTB ini," ujarnya.
Menurutnya, sebagai pimpinan daerah dirinya sering berkomunikasi dengan Bupati Lombok Timur Haerul Warisin. Untuk itu, dirinya berharap agar kejadian itu tidak terlalu dibesar-besarkan.
"Mungkin karena ini potongan video sehingga tidak lengkap apa yang disampaikan oleh Pak Bupati tapi intinya kita ingin meningkatkan sektor pariwisata, sehingga semua pihak harus dilibatkan," katanya.
Sebelumnya, Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, angkat bicara terkait viralnya video dugaan pengusiran wisatawan yang dibawa oleh sejumlah pemandu selancar (surf guide) asal Lombok Tengah ke wilayah perairan Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur pada Selasa (17/6).
"Jadi saya melihat di WhattsApp grup, kemudian di Facebook, tanggapan orang-orang plus minuslah, itu hal biasa. Karena bagaimana pun tujuan baik dan segala macam perubahan yang kita lakukan pasti ada resikonya. Artinya tidak selamanya perbuatan baik yang kita lakukan akan baik-baik ditangapi oleh orang-orang, terutama yang kurang memahami," ujarnya melalui rekaman video yang diterima wartawan di Mataram, Rabu (18/6).
Namun demikian, kata orang nomor satu di Lombok Timur ini, apa yang dilakukannya tersebut semata-mata untuk melindungi pelaku wisata dan masyarakat setempat. Karena dirinya banyak menerima keluhan dari pelaku wisata setempat, termasuk tamu yang menginap di kawasan Ekas, tidak bisa menikmati aktivitas selancar akibat dominasi wisatawan yang datang dari luar Kabupaten Lombok Timur.
Atas harapan masyarakat dan pelaku wisata tersebit, dirinya mengambil langkah bahwa surf guide dari luar daerah, khususnya dari Lombok Tengah, untuk tidak membawa tamu ke Ekas kecuali para wisatawan tersebut menginap di hotel-hotel yang berada di Lombok Timur.
"Tamu kita sendiri tidak kebagian ombak, hanya jadi penonton. Malah dikuasai orang luar. Ini tentu tidak adil. Jadi kami tidak melarang, kami ingin supaya kawasan itu tertib," tegas Warisin.
Oleh karena itu, melalui kebijakan tersebut diharapkan dapat mengembalikan hak pelaku usaha lokal, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata dan menyejahterakan masyarakat setempat.
"Kita ingin hak pelaku usaha lokal dikembalikan. Ekas harus memberi manfaat bagi masyarakat Lombok Timur," katanya.
Diketahui video Bupati Lombok Timur Khairul Warisin diduga mengusir surf guide yang sedang membawa wisatawan di Pantai Ekas menjadi viral di jagat maya.
Beragam komentar masyarakat terkait aksi Bupati Lombok Timur tersebut. Tidak sedikit yang menyayangkan aksi pengusiran yang dilakukan oleh orang nomor satu di Lombok Timur tersebut.
Posting Komentar