24 C
id

Sikapi Dugaan Pengusiran Bupati Lombok Timur, Dewan Mendorong Pemprov NTB Kedepankan Mediasi Soal Teluk Ekas

Keterangan Foto: Anggota DPRD NTB, M Nashib Ikroman.

iteNTB- Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, M Nashib Ikroman mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) segera mengambil inisiatif melakukan mediasi atas persoalan pemanfaatan ruang wilayah laut yang terjadi di Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur.

"Jika tidak ditangani dengan cepat. Dikhawatirkan justru menimbulkan dampak negatif lain yang merugikan berbagai pihak. Inisiasi mediasi ini harus segera dilakukan, jangan dibiarkan persoalannya berkembang," ujarnya di Mataram, Rabu (18/6/2025).

Hal ini disampaikan Ikroman menyikapi viralnya video Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin yang diduga mengusir pemandu selancar dan wisatawan di Teluk Ekas, Selasa (17/6/2025).

Menurut politisi dari Dapil Kabupaten Lombok Timur bagian selatan ini, soal yurisdiksi wilayah disertai kewajiban dan kewenangan pemanfaatan ruang laut ini sudah memiliki berbagai regulasi yang bisa dipacu secara bersama. Hanya saja, jika persoalan yang ada tidak dibahas disertai dengan regulasi, maka justru akan menimbulkan masalah.

"Bab konflik pemanfaatan ruang laut ini banyak terjadi, di wilayah selatan Lombok Timur pemanfaatan pariwisata dengan budidaya laut juga bermasalah," ungkapnya.

Persoalan seperti di Teluk Ekas ini banyak terjadi, sehingga yang dibutuhkan adalah membangun kesepahaman dan pengertian antar satu dengan yang lain. Bagaimana pelaku usaha wisata di Teluk Ekas memperoleh dampak positif dari ramainya wisatawan yang menikmati ombak untuk surfing serta para pelaku wisata di luar Teluk Ekas juga tetap operasional, sehingga dunia pariwisata NTB optimalkan dan saling sokong antara wilayah satu dengan yang lain.

"Masing-masing kita harus memiliki perspektif kolaborasi, jangan justru sebaliknya," katanya.

Sebelumnya Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, angkat bicara terkait viralnya video dugaan pengusiran wisatawan yang dibawa oleh sejumlah pemandu selancar asal Lombok Tengah ke wilayah perairan Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur pada Selasa (17/6).

"Jadi saya melihat di WhattsApp grup, kemudian di Facebook, tanggapan orang-orang plus minuslah, itu hal biasa lah. Karena bagaimana pun tujuan baik dan segala macam perubahan yang kita lakukan pasti ada resikonya. Artinya tidak selamanya perbuatan baik yang kita lakukan akan baik-baik ditangapi oleh orang-orang, terutama yang kurang memahami," ujarnya melalui rekaman video yang diterima wartawan di Mataram.

Namun demikian, kata orang nomor satu di Lombok Timur ini, apa yang dilakukannya tersebut semata-mata untuk melindungi pelaku wisata dan masyarakat setempat. Karena dirinya banyak menerima keluhan dari pelaku wisata setempat, termasuk tamu yang menginap di kawasan Ekas, tidak bisa menikmati aktivitas selancar akibat dominasi wisatawan yang datang dari luar Kabupaten Lombok Timur.

Atas harapan masyarakat dan pelaku wisata tersebit, dirinya mengambil langkah bahwa surf guide dari luar daerah, khususnya dari Lombok Tengah, untuk tidak membawa tamu ke Ekas kecuali para wisatawan tersebut menginap di hotel-hotel yang berada di Lombok Timur. 
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4